“Goblok lu”
adalah ‘panggilan sayang’ Beeroo untuk sahabat sembilan tahunnya.
‘Sahabat sembilan tahun’ di sini maksudnya mereka umur persahabatan mereka sembilan tahun. Bukan si sahabatnya itu yang umurnya sembilan tahun.
Yah, pokoknya begitu.
Eric, bestie Beeroo sejak mereka masih di kelas 2 SMA, adalah target dari panggilan sayang tersebut.
Si goblok ini beberapa waktu lalu baru saja bilang ke Beeroo bahwa cewek barista di cafe dekat tempat tinggal mereka adalah ‘Yero-nya Eric’. Yero sendiri adalah nama pacar Beeroo. Umur hubungan mereka baru beberapa bulan. Tapi kita sekarang bukan lagi ngomongin tentang Beeroo dan Yero. Tapi tentang Eric dan ‘Yero-nya Eric’.
Jadi, kenapa Eric gak bilang cewek itu ‘gebetan’ dia aja?
“Dulu tuh gue sama dia tetanggaan” kata Eric sambil fidgeting gitu.
Idih. Kayak anak SMA aja lukh. pikir Beeroo.
“...Lu sama Yero juga dulu tetanggaan, kan?”
Mata Beeroo berkedut, “Yaa… iya sih…”
“Nah, iya makanya” kata Eric, menjentikkan jari, “Makanya gue bilang dia Yero-nya gue”
Sejujurnya, Beeroo ga ngerti logikanya di mana. Tapi di-iyain aja dah.
“Ya udah, oke. Dia trope neighbors to loversnya elu gitu, lah, ya” Beeroo memijat pelipisnya.
Beeroo mengernyit. Kalau dengar ceritanya, harusnya childhood friends to lovers, gak sih?
Tapi Beeroo gak mempertanyakan yang itu. Tapi, yang dia tanyakan adalah,
“Lu ngide darimana dah ujuk-ujuk ngajak ciuman?”
Barusan, barusan banget, Eric cerita kalau dia baru aja bilang ke cewek itu kalau dia pengen ciuman. Kan tolol, yak? Jelas ditolak, dong. Wong ujuk-ujuk?
Eric senyum dongo doang.
“Yah, erm…” dia nyengir, “Otak gue udah keburu ngehaluin kalau kita udah pacaran”
“Goblok lu” kata Beeroo lagi. Kadang-kadang Beeroo heran kenapa dia bisa temenan sama Eric yang kadang se-impulsif ini. “Yaudah, terus habis itu gimana?”
“Yaudah, berarti sekarang gue bakal berusaha PDKT buat macarin dia”
Beeroo cuma bisa senyum doang. Kayaknya… ada thought process yang kelewat, deh?
Comments
Post a Comment