Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2021

Perkara si Bungkuk dan si Panjang

  Hatta maka berapa lamanya Masyhudulhakk pun besarlah. Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari adalah dua orang laki-istri berjalan. Maka sampailah ia kepada suatu sungai. Maka dicaharinya perahu hendak menyebrang, tiada dapat perahu itu. Maka ditantinya kalau-kalau ada orang lalu berperahu. Itu pun tiada juga ada lalu perahu orang. Maka ia pun berhentilah di tebing sungai itu dengan istrinya. Sebermula ada pun istri orang itu terlalu baik parasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu sudah tua, lagi bungkuk belakangnya. Maka pada sangka orang tua itu, air sungai itu dalam juga. Katanya,  "Apa upayaku hendak menyeberang sungai ini?" Maka ada pula seorang Bedawi duduk di seberang sana sungai itu. Maka kata orang itu, "Hai tuan hamba, seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada dapat berenang; sungai ini tidak hamba tahu dalam dangkalnya." Setelah didengar oleh Bedawi kata orang tua bungkuk itu dan ser...

Lihatlah Langit Sebelum Membawa Payung

   "Ayo   bawa payungnya. Akhir-akhir ini sore hari hujan,” ujarku. Menawarkan payung yang tersedia di kelas. Wali kelas kami memang bermurah hati menyediakan 3 buah payung untuk anak-anak yang lupa bawa payung di kelasnya. Aku bawa payung sendiri, tapi kulihat anak ini tidak membawa payung di tasnya. Lantas kutawarkan saja payung pinjaman wali kelas kami itu.        Dia menatapku sejenak, kemudian menatap ke langit selama beberapa saat, dan menolak tawaranku, “Tidak akan hujan,” ucapnya, kemudian berlalu pulang.        “Eh?”        Langit jelas-jelas kelabu. Jadi aku heran saja mengapa dia sok tahu sekali bilang kalau hujan tidak akan turun. Tapi bahkan sampai malam turun hari itu, tak setetespun air turun dari langit.        Heran. Tapi kadang-kadang cuaca memang tidak bisa diprediksi.        Keesokan harinya, ketika beranjak pulang, aku menotis segulung payung di tangann...