Lalat adalah serangga yang identik dengan sampah, kotor, dan penyakit. Bagaimana tidak, mulai dari penyakit pencernaan hingga wabah penyakit tidur di Afrika disebabkan oleh lalat. Namun rupanya, tidak semua lalat membawa penyakit, dan keberadaannya malah menguntungkan manusia. Contohnya lalat tentara hitam.
Lalat tentara hitam dewasa memiliki panjang tubuh sekitar 16 milimeter dengan tubuh yang dominan berwarna hitam mengilat. Ukuran lalat ini lebih panjang dan ramping daripada lalat rumah. Ketika sedang tidak digunakan, sayap dari lalat tentara hitam akan berada dalam posisi tumpang tindih di atas perutnya. Kepalanya lebar dengan mata yang besar dan antena yang umumnya memiliki panjang yang dua kali lebih panjang dari kepalanya.
Lalat tentara hitam dewasa tidak memiliki mulut. Mereka hanya mengonsumsi cairan di tempat lembap dan tidak tertarik untuk hinggap ke makanan manusia, sehingga tidak menyebarkan penyakit. Lalat dewasa juga mudah ditangkap dan jarang terbang. Umumnya, lalat tentara hitam jantan akan mati setelah kawin, sementara lalat tentara hitam betina akan mati setelah bertelur.
Larva dari lalat tentara hitam disebut sebagai ‘maggot’. Tubuh maggot berbuku-buku dan bentuknya pipih agak cembung. Ukuran maggot juga lebih lebar daripada belatung lalat daging. Maggot dewasa pada umumnya memiliki panjang sekitar 20 milimeter dengan lebar kurang lebih 5 milimeter. Warna maggot yang baru menetas adalah putih kekuningan dan seiring waktu akan berubah menjadi warna hitam kecokelatan di fase prapupa.
Lalat tentara hitam betina akan meletakkan telurnya di dekat bahan organik yang membusuk agar ketika menetas nanti, larva akan langsung menemukan sumber makanan. Setelah menetas, larva akan memakan bahan organik tersebut dengan rakus. Begitu memasuki fase prapupa, larva akan berhenti makan dan bagian mulut mereka akan berubah menjadi alat yang membantu untuk memanjat dan mencari tempat lembap dan terlindungi untuk menjalani fase pupa.
Beberapa tahun belakangan, larva lalat tentara hitam sudah dimanfaatkan sebagai solusi untuk mengatasi sampah organik. Larva lalat ini dapat mengolah sampah dengan cepat. Dalam 45 menit, sepuluh ribu ekor larva lalat tentara hitam dapat memakan sampah organik sebanyak 1,5 kilogram. Selain itu, sampah yang diolah oleh maggot juga tidak menimbulkan bau sekuat sampah yang diolah lalat rumah, sehingga sering digunakan untuk membuat pupuk organik.
Selain menjadi solusi untuk mengatasi sampah organik, larva lalat tentara hitam juga bisa digunakan sebagai pakan ternak seperti ayam dan lele. Kadar protein larva dewasa sangat tinggi, sehingga pakan ini merupakan pakan berkualitas tinggi. Selain protein, larva lalat tentara juga mengandung asam amino dan mineral yang tinggi.
Comments
Post a Comment